Peta

peta

Peta merupakan penggambaran dua dimensi dari unsur – unsur alam dan atau buatan manusia, pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dengan proyeksi dan metode tertentu yang dapat diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara visual maupun matematis. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur.

Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1 : 50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000 (dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.

Jenis peta berdasarkan penggunaan, dapat dibedakan sebagai berikut:

  1. Peta Dasar, Dibuat untuk membuat peta turunan, perencanaan maupun pengembangan wilayah. Umumnya menggunakan peta topografi.
  2. Peta Tematik, Menyajikan isi dan untuk kepentingan tertentu dengan
  3. Menggunakan peta dasar untuk meletakan info tematiknya.

Jenis peta berdasarkan skala dapat dibedakan sebagai berikut:

  1. Peta skala besar, dengan skala lebih besar dari 1 : 10.000.
  2. Peta skala sedang, dengan skala kecil dari 1 : 10.000, besar dari 1 :100.000.
  3. Peta skala kecil, dengan skala kecil dari 1 : 100.000.

Bagian-Bagian Peta

  1. Judul Peta. Merupakan / menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.
  2. Penerbit, menyatakan badan / lembaga yang menerbitkan/mengeluarkan peta.
  3. Nomor Peta. Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.
  4. Koordinat Peta. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus satu sama lain (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat.
    Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
    • Koordinat Geografis (Geographycal Coordinate)

      Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3,7 cm. Pada peta skala 1 : 25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30”), dan pada peta skala 1 : 50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60”).

      Contoh : 114°34’10” BT atau 05°15’17” LS

    • Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM)

      Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan.Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (06° LU, 98° BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat grid mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi 10 bagian (per 1 mm).

    • Kontur.

      Yaitu merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari permukaan laut atau garis bayangan/imajinasi dari rangkaian titik-titik di lapangan yang mempunyai nilai ketinggian/elevasi yang sama.

      Sifat-sifat Garis Kontur dan Karakteristik Ketinggian antara lain :

      • Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
      • Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah.
      • Garis kontur ketinggian tidak akan pernah saling berpotongan dan tidak bercabang.
      • Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
      • Garis kontur ketinggian pada daerah landai/datar akan tergambar memiliki kontur yang renggang/berjauhan, sedangkan sebaliknya garis kontur di daerah curam/terjal akan tergambar memiliki kontur yang rapat
      • Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U”, Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung keluar menjauhi puncak berbentuk “U” menggambarkan punggungan.
      • Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke puncak.
      • Garis kontur ketinggian merupakan kurva tertutup sehingga tidak akan ada yang terputus.
      • Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung kedalam mendekati puncak berbentuk “∩” menggambarkan lembah.
      • Garis kontur ketinggian untuk daerah yang cekung digambarkan garis berbulu.
      • Garis kontur ketinggian antara digambarkan dengan garis terputus-putus.
      • Perbedaan ketinggian antara dua garis kontur yang berurutan (interval kontur) merupakan bilangan tetap.Interval kontur sama dengan skala peta dibagi 2000. Rumus ini tidak berlaku apabila peta tersebut telah di fotocopy perbesar atau perkecil. Jadi cara yang paling mudah mencari interval kontur adalah selisih antara dua indeks kontur yang berdekatan dibagi spasinya adalah harga interval kontur.
    • Skala / Kedar Peta. yaitu merupakan perbandingan antara jarak antara dua titik tertentu pada peta dengan jarak horizontal sebenarnya di lapangan.

      Untuk menyatakan skala peta ada 3 cara yaitu :

      1. skala angka/fraksi 1 : 50.000

        Contoh :

        1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya. 1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya

      2. skala verbal/perkataan, “satu sentimeter dibanding lima puluh ribu sentimeter”
      3. ………………….
    • Tahun Peta. Menunjukkan / menyatakan waktu tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data yang disajikan pada peta tersebut akan semakin akurat.
    • Legenda Peta. yaitu memuat keterangan-keterangan singkat mengenai simbol/tanda yang tercantum dalam sebuah peta, dibuat untuk memudahkan pembaca menganalisa peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll.

Peta berdasarkan isinya dibagi menjadi :

  1. Peta Umum; yaitu peta yang memuat kenampakan-kenampakan umum, baik kenampakan fisis maupun kenampakan sosial ekonomi. Peta jenis ini meliputi :
    • Peta Topografi (Topographic Map), yaitu peta yang berskala besar dan memuat keterangan yang umum dengan menampilkan Menampilkan sebagian unsur buatan manusia dan unsur alam dengan proyeksi tertentu.
    • Peta Chorografi; yaitu peta yang berskala sedang yang menggambarkan daerah yang luas, negara atau benua.
    • Peta Dunia; peta yang digambarkan dengan skala kecil dan meliputi seluruh dunia.
    • Peta Geologi, menampilkan informasi keadaan geologis.
    • Peta Geografi, menampilkan informasi ikhtisar peta dengan skala kecil dari 1 : 100.000.
  2. Peta Khusus / Tematik; yaitu peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan yang khusus. Peta ini meliputi antara lain :
    • Peta Hidrografi, menampilkan informasi kedalaman dan keadaan dasar laut serta info lainnya untuk kepentingan pelayaran
    • Peta Kadaster, menampilkan informasi kepemilikan tanah dan batasnya.
    • Peta irigasi, menampilkan informasi jaringan irigasi.
    • Peta Jalan, menampilkaninformasi jaringan jalan
    • Peta Kota, menampilkan informasi jaringan transportasi, drainase, sarana
    • Peta militer, peta bintang, peta triangulasi, peta pariwisata, kota, dll.

Peta berdasarkan skalanya digolongkan menjadi :

  1. Peta Kadaster ; 1 : 100 sampai 1 : 5.000
  2. Peta berskala besar ; 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000
  3. Peta berskala sedang ; 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000
  4. Peta berskala kecil ; 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000
  5. Peta Geografi ; 1 : 1 : 1.000.000

Sumber : https://pencintaalamblog.wordpress.com/2014/01/29/navigasi-darat/

0 comments:

Post a Comment